This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday 10 September 2008

***SEGELAS SUSU***

Suatu hari,seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai pedagang asongan dari pintu ke pintu biasanya dilakukan dikomplek kompleks Rumah Dinas Kehabisan uang. Kondisinya saat itu sangat lapar.Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Ibu muda tersebut melihat dan berpikir bahwa anak lelaki itu pastilah lapar.

Oleh karena itu, ia menawarkan segelas besar susu. Kemudian, anak lelaki tersebut minum dengan lahapnya dan bertanya, Berapa saya harus membayar untuk segelas susu ini ?

Ibu itu menjawab, “Kamu tidak perlu membayar apa pun, orangtua kami dulu mengajarkan untuk tidak menerima bayaran jika melakukan suatu kebaikan” kata Ibu itu menambahkan.

Sambil menghabiskan susunya, anak lelaki tersebut berkata dalam hatinya: “Dari hatiku yang terdalam, aku sangat simpati pada Ibu yang berbaik hati ini, dia tidak sombong sekalipun istri Pejabat.”

Beberapa puluh tahun kemudian, Ibu muda dahulu (yang kini sudah agak lanjut usianya) mengalami sakit yang sangat kritis. Balai pengobatan sudah tidak mampu lagi mengobati penyakit komplikasinya, apalagi saat ini ia berstatus janda seorang pensiunan kereta api. Atas saran keluaranya, si wanita ini dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Pemerintah yang ada dikota tersebut untuk di observasi. Namun, tetap saja tidak bisa di obati. Akhirnya, dengan menjual barang – barang tersisa dan atas bantuan rekan – rekan sesama janda pensiunan, si wanita muda dikirim ke ibukota karena disana ada seorang dokter yang mampu mengobati penyakit komplikasinya itu.

Dr. Sobur Nurjaman Ali dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si Ibu tersebut, terbesit seberkas panacaran cahaya aneh pada mata Dr. Sobur, Segera ia bangkit mengenakan jubah dokternya dan bergegas turun melalui aula rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut, Ia langsung mengenali wanita itu dengan sekali pandang.

Dr. Sobur Nurjaman Ali kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan serangkaian medical check up total serta terapi – terapi medis lainnya. “Pokoknya, ibu tersebut harus sembuh,” demikian obsesinya. Mulai hari ini, si Ibu yang tergolek lemah tersebut menjadi perhatian Dr. Sobur dengan kasih yang tulus. Memasuki bulan ketiga di rumah sakit tersebut ternyata ibu tersebut sembuh benar – benar sembuh.

Lalu, Dr. Sobur meminta bagian keuangan rumah sakit tersebut untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya guna persetujuan. Dr. Sobur melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia sangat yakin bahwa ibu ini tidak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupya. Bisnis yang dirintis bersama sang suami (almarhum) ketika memasuki pensiun gagal karena ditipu orang, demikian cerita si ibu kepada Dr. Sobur beberapa waktu lalu. Hal ini pula yang membuat ia jatuh miskin, dengan seorang anak yang saat ini juga pengangguran.

Lembar tagihan akahirnya sampai ke tangan ibu yang malang itu. Dengan rasa was – was is memberanikan diri membaca tagihan yang disodorkan bagian keuangan. Disana tertera rincian biaya yang dikeluarkan selama ia menjalani pengobatan. Akan tatapi, ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi : “Telah di bayar lunas dengan segelas besar susu“ Tertanda : Dr. Sobur Nurjaman Ali

Di ambil dari buku “Setengah Isi – Setengah Kosong(half full – half empty)” oleh: Drs. Parlindungan Marpaung,Psi.,MT.,MA.

Hikmah dan I’tibar yang dapat diambil :
• Tidak selamanya hidup ini stabil, ada saatnya kita mengalami goncangan hidup, Jabatan, Kekayaan, dan fasilitas yang dimiliki saat ini merupakan “baju” yang bisa di lepas setiap saat. Namun, kebahagiaan yang diperoleh melalui memberi dengan tulus adalah sesuatu yang abadi.
• Zig Ziglar(2000) “Kita semua pernah melemparkan batu ke dalam kolam atas danau dan mengamati, sementara lingkaran yang semakin besar terbentuk pada airnya” Apa yang di berikan, baik itu berupa senyuman, pujian yang tulus,dekapan,perhatian,ucapan selamat,bahkan materi yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung akan memberi dampak yang besar baik bagi si penerima maupun si pemberi.
• Memberi dari kelebihan mungkin hal biasa yang sudah seharusnya dilakukan. Namun, ketika memberi dari kekurangan kita, disinilah pemaknaan hidup yang lebih tinggi.

“ RAMADHAN BULAN TAUBAT “

Ahad, 31 Agustus 08 - oleh : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bontang

Oleh Eko Prasetyo

Gema Ramadhan berkumandang di mana-mana. Di tiap sudut, baik di kota maupun desa, banyak orang yang larut dalam suasana menyambut datangnya Ramadhan. Kebahagiaan ini juga saya rasakan ketika mendengar suara-suara pembacaan ayat suci Alquran di surau-surau, musala-musala, hingga masjid-masjid. Alhamdulillah.

Ada esensi penting dalam bulan suci Ramadhan. Puasa tidak hanya menyehatkan tubuh, tidak sekadar menahan lapar dari pagi hingga petang. Namun, puasa juga merupakan momen untuk membasuh jiwa dengan mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla, meraih mahabah-Nya.

Rasulullah bersabda, ”Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Al-Bukhari). Dalam hadis lain disebutkan, ”Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi yang paling harum di dunia) (HR Al-Bukhari).

Di tengah carut marutnya situasi negeri ini akibat krisis ekonomi yang berlarut-larut, Ramadhan ini sangat menyejukkan. Betapa tidak, selain krisis ekonomi, negeri ini tengah diterpa krisis moral yang sangat mengkhawatirkan karena rendahnya toleransi sosial kepada kaum duafa. Banyak bayi gizi buruk meninggal karena orang tuanya sangat miskin. Beli minyak tanah untuk menanak nasi saja mereka tak mampu, apalagi untuk membelikan bayinya susu. Tak ayal, ketika bahan kebutuhan pokok makin mahal, asupan gizi bagi bayi-bayi orang duafa tak terpenuhi. Maka, banyak pula nyawa balita gizi buruk tak tertolong.

Ya Allah. Harga elpiji kian melambung dan sulit didapat. Selain itu, banyak masyarakat yang mengeluhkan karena langkanya minyak tanah di beberapa daerah. Hal tersebut tentu saja menjadi pemandangan dan fakta yang memprihatinkan. Negeri ini seolah bukan tempat yang nyaman buat orang miskin dan terpinggirkan. Negeri ini seakan tak berpihak pada kaum duafa. Di negeri ini, orang miskin seperti dilarang sakit. Sebab, mereka dinilai tak mampu membayar biaya pengobatan dan rumah sakit. Dengan demikian, banyak kaum papa dan duafa menangis, tak tahu akan mengadu kepada siapa ketika membutuhkan perhatian dan pertolongan.

Di negeri yang kaya sumber daya alamnya ini, ternyata miskin dengan sumber daya pemimpin yang jujur dan amanah. Yang banyak dan sering terjadi justru wakil rakyat dan pemimpin korup. Tak banyak bukti realisasi janji mereka pada saat berkampanye dulu. Di negeri ini, orang miskin semakin tersudut karena kebutuhan akan pendidikan juga tak terpenuhi. Orang miskin seolah dilarang mendapatkan pendidikan yang layak. Betapa tidak, biaya sekolah yang kian mahal tak bisa mereka jangkau. Untuk makan saja sulit, makan sehari dua kali saja sudah untung, bagaimana mereka menyekolahkan anak-anak mereka?

Tak heran, pendidikan gratis dan layak bagi orang miskin menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Janganlah program-program terbaru malah menyulitkan mereka. Ketika menengok seorang kawan di RSU dr Soetomo Surabaya, saya terenyuh melihat banyaknya warga pemegang kartu askeskin yang dirawat di situ. Tak tega saya melihat kenyataan bahwa ada warga yang memilih rawat jalan untuk menghemat biaya. Padahal, saat itu dia diharuskan rawat inap. Tentu, hal tersebut juga banyak terjadi di negara ini. Semua serbaduit. Mau buang air kecil saja bayar, apalagi masuk rumah sakit. Tentu, tidak kecil biaya perawatan di rumah sakit.

Kenyataannya, warga yang memiliki kartu askeskin belum tentu mendapatkan perawatan terbaik. Subhanallah. Sayang, tingginya angka kemiskinan dan kematian bayi busung lapar tidak membuat nurani dan mata hati para elite politik melek. Yang menyakitkan hati rakyat, makin banyak para wakil rakyat yang ditangkap karena terlibat kasus suap dan korupsi. Nilainya tidak main-main, bahkan sampai ratusan juta. Negara dirugikan, rakyat dibohongi. Padahal mereka, para wakil rakyat itu, dibayar dari APBN.

Itu berarti mereka digaji dari uang rakyat. Namun, para wakil rakyat tersebut justru menyelewengkan amanah dan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Astaghfirullah. Karena itu, datangnya bulan penuh ampunan ini amat menyejukkan. Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Ar Rahman. Apalagi, di bulan suci ini terdapat malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Subhanallah.

Karena itu, Ramadhan adalah momen yang tepat untuk memohon ampunan dengan tobat yang sebenar-benarnya. Mari berlomba-berlomba dalam menebar kebaikan dan mempererat ukhuwah Islamiah. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan-Nya.
Wallahu ‘alam bishshawab

*** KATA – KATA BIJAK ***

(1)
“Semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintah dan semua muammalah (masalah dunia) boleh dilakukan kecuali yang diharamkan ”

“Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir”

“Mati adalah bahaya, akan tetapi lupa kepada kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri”
(K.H. Ahmad Dahlan )

(2)
Orang Bijak pernah membagi tiga jenis manusia :
1. Manusia Bodoh, yakni mereka yang selalu melalaikan dan mengesampingkan setiap kesempatan yang ada
2. Manusia Baik, yakni mereka yang selalu mengambil kesempatan yang datang kepadanya
3. Manusia Bijak, yakni mereka yang selalu mencari kesempatan yang memungkinkan dirinya untuk terus berkembang tanpa harus banyak menunggu
(3)
Opportunist
(mencari kesempatan dalam kesulitan)
Dan
Adventure
(memanfatkan kesempatan)

“Marilah kita memilih untuk mejadi adventure yang memiliki pemikiran yang selangkah lebih maju dalam memaknai setiap kajadian, saat orang lain diam, kita mulai berjalan. Saat orang lain jalan, kita sudah berlari. Saat orang lain berlari, kita sudah kita sudah sampai. Saat orang lain sampai, kita sudah istirahat. Saat orang lain istirahat, kita sudah mulai jalan lagi”(one step a head)

(4)
“Bukan lingkungan yang menerjemahkan makna ke dalam diri kita, melainkan persepsi kita yang memandang dan memaknai hal tersebut secara berbeda “ cara pandang yang positif ini akan sangat mempengarui efektifitas kerja kita, sehingga akan memiliki willingness to do more (keinginan untuk melakukan yang lebih dari yang diminta)

(5)
“Ketika kita memandang permasalahan dan beban itu berasal dari diri kita, justru pada saat itu sebenarnya kitalah yang saat itu sedang bermasalah. Sedangkan pepatah china mengatakan (Daripada mengutuki kegelapan lebih baik ambil satu batang lilin dan nyalakan)” Stephen Covey

(6)
Optimisme yang sebenarnya adalah menyadaari masalah serta mengenali pemecahannya, mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Melihat yang negative dan menekankan yang positif, namun mengharapkan yang terbaik. Mempunyai alas an untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum. Bukan peristiwanya yang penting, melainkan bagaimana kita merespon peristiwa yang terjadi tersebut akan menentukan kualitas diri kita.

KAOS OBLONG atau BAJU TAQWA (SOPAN)

IBARAT orang sedang jatuh cinta, maka ia selalu rindu dan siap berkorban. Demikian pula seorang muslim, ia akan senantiasa merindukan masjid yang dicintainya. Berikut ini salah satu ciri – ciri orang yang mencintai masjid baik sebagai pengurus maupun jamaah masjid yang disarikan dari buku panduan Memakmurkan masjid dan Mencintai Masjid karya Drs. H. Ahmad Yani.

Ciri – ciri ini tercermin dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist

 Memakai Pakaian yang Baik / Sopan

Allah berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid…”(QS. Al-A’raf (7) ayat 31)

Karena kita mencintai masjid, maka hendaklah kita memperhatikan busana yang kita kenakan saat berada di dalam rumahNya. Selain itu, Nabi saw. Menganjurkan umatnya memakai wangi – wangian jika berada di masjid.

Betapa banyak kita lihat dan bisa kita bandingkan dalam kehidupan sehari – hari, banyak orang yang punya niat pergi ke resepsi (pernikahan, Khitanan, atau diundang Bapak presiden dll), maka akan mempersiapkan jauh – jauh hari untuk memilih pakaian yang terbagus yang kita meliki bahkan kalau perlu beli baru.Sedangkan kalau kita pergi ke masjid untuk menghadiri pengajian, sholat yang itu hakikatnya merupakan undangan dari yang nyawa kita berada dalam genggamanNya, cukup hanya memakai kaos oblong.

Ibrah / pelajaran yang bisa kita ambil dari sekelumit artikel diatas adalah :
1. Kita mengaku Yakin dan Cinta kepada ALLAH SWT., sudahkah kita melaksanakan dan mempraktekkan ayat di atas
2. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi yang lebih baik
3. Tiada hari tanpa perbaikan diri (Introspeksi / koreksi diri)

GHIRAH / SEMANGAT SEORANG TUNANETRA

Banyak orang yang di limpahkan kenikmatan oleh Allah Swt. Tetapi hanya sedikit yang mau mensyukurinya,bahkan kita sendiri.
Sudahkah kita mempergunakan nikmat Allah untuk kebaikan ?
Jawabannya, hanya kita yang tau !!!

Roudhatul Makfufih(Taman Tunanetra) adalah yayasan yang khusus buat saudara kita yang Tunanetra / Buta. Subhanallah, di yayasan itu ada seorang Tunanetra yang bernama Ismail Prawirakusuma,S.Ag. Beliau adalah sarjawan dengan wisudawan terbaik dengan IP 3.90 dan juga Hafizh Al-qur’an,bacaannya Subnallah merdu menyayat hati.

Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya beliau belajar,dan membaca Al-Qur’an dengan huruf breile(huruf timbul)…Allahu Akbar.

QS. Ar – Rahman(55) ayat 13
“Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan ?”
(Ayat ini diulang oleh Allah dalam surat Ar-Rahman sebanyak 31 x)

Beliau yang membaca Al- Qur’an hanya dengan indra raba saja bisa sampai hafal bagaimana dengan kita, yang diberikan nikmat penglihatan lengkap sampai kalah dengan beliau. Atau memang kita yang tidak mau mempelajari Al-Qur’an, cara membacanya ataupun artinya ?
Karena sampai saat ini tidak ada hadist bahkan Al-Qur’an yang menjelaskan, yang penting artinya tidak wajib belajar membaca Al-Qur’an . Alangkah bijak dan baiknya kalau kita bisa membaca sekaligus mengerti artinya.

Ibrah / pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita diatas :
1. Membaca Al-Qur’an itu ibarat sebuah perniagaan yang menguntungkan (QS. Fathir(35) ayat 29-30 )
2. Marilah kita belajar membaca Al-Qur’an dan sekaligus artinya
3. Kita contoh apa yang dilakukan saudara kita Ismail Prawirakusuma,S.Ag

“Alhamdulillah, Ramadhan Telah Tiba ”

(“Alhamdulillah, Ramadhan Telah Tiba ”)

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”
(Q.S. Al-Baqarah (02): 183).
Alhamdulillah, Ramadhan telah tiba.
Seluruh umat Islam menyambut bahagia.
Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar di mana-mana
Pintu neraka ditutup, pintu surga dibuka.
Bulan yang penuh ampunan, pahala berlipat ganda.
Shalat tarawih berjamaah memupuk persaudaraan terhadap sesama.
Berpuasa mendatangkan nikmat tiada tara.
Berbagi cinta dengan anak yatim dan kaum duafa Menunaikan kewajiban di bulan penuh barokah
Maka, janganlah mencela, ghibah, berdusta, dan adu domba
Di bulan suci ini, mari kita menjemput cinta-Nya.
Alhamdulillah, telah datang bulan ampunan ini
Saatnya membasuh diri dan introspeksi
Menjauhi segala penyakit hati, iri, dan dengki
Kepada kaum lemah kita saling menghormati
Banyak hikmah di bulan suci
Lapar menanamkan sikap rendah hati
Bertadarus memahami kitab suci
Tarawih mendekatkan diri kepada Ilahi
Alhamdulillah, Ramadhan adalah momen yang tepat
Hilangkan sekat antara rakyat dan pejabat Jangan lagi kaum lemah ditindas kaum kuat
Mari kita saling berjabat
Dan sama-sama bertobat
Tebarkan cinta terhadap sesama dengan zakat
Alhamdulillah ya Rahman ya Rahiim atas berkah Ramadhan Menanti datangnya Nuzulul Quran
Izinkan kami menjemput Malam Seribu Bulan
Ampunilah kami atas segala dosa dan kekhilafan
Marhaban yaa Ramadhan……
Prasetyo_pirates@yahoo.co.id