Wednesday 3 December 2008

IDHUL ADHA

Oleh : M. FARID ANWAR

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[*].Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus[**]. (QS. Al – Kautsar : 1 - 3)
[*] Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah.
[**] Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.

Idul Adha atau Hari raya Qurban, merupakan ulangan peristiwa berasal dari ketulusan dan pengerbonan dua hamba Allah Sang Utusan. Ismail dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian” (QS. Ash – Shaaffat : 108)

MUARA SEJARAH
Nabi Ibrahim as sebagai seorang Nabi sangat membutuhkan seorang penerus. Oleh karena itu, beliau selalu memohon agar dikaruniai seorang anak putra yang sholeh. Dalam berdo’a beliau tidak sekedar meminta seorang putra, namun dilengkapi pula dengan presikat sholeh. Do’a ini perlu dan bisa diamalkan dalam keseharian agar kelak orangtua tidak mengalami kesulitan dalam mengasuh dan membesarkan. Lebih – lebih kelak agar bermanfaat bagi kehidupan.
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ash – Shaaffat : 100)

UJIAN DATANG
Dalam menapaki hidup tidak mesti selalu mulus dan menyenangkan, termasuk Nabi Ibrahim as. Setelah do’anya dikabulkan dan terlahir seorang putra nan rupawan (Ismail) dengan penampilan akhlaq yang menawan. Selalu taat dan patuh pada orangtua dan tekun ibadahnya dalam keseharian.
“Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar[*].”
[*] Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s. (QS. Ash – Shaaffat : 101)
Ketika Ismail tumbuh dewasa, ujianpun tiba. Nabi Ibrahim as diperintah untuk menyembelihnya lewat wahyu berupa mimpi yang diterimanya.
“ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". “(QS. Ash – Shaaffat : 102)
Dengan tabah keduanya melaksanakan perintah kerena datangnya jelas dari perintah Allah Ta’ala. Walau mungkin agak berar dirasa, namun itulah bukti iman dan taqwa. Lebih mengutamakan kesabaran dan ketaatan semata kepada Sang Kholik penciptaNya.
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim” (QS. Ash – Shaaffat : 103-104)

BERKAT TAAT DAN SABAR UJIANPUN TERLEWATKAN
Berkat keikhlasan dan kesabaran, ujian nan berat terlewatkan. Ternyata perintah penyembelihan yang diperintahkan, hanya merupakan test ketaatan dalam menepis kecintaan terhadap hal – hal yang menjadikan hati terlampau cinta terhadap kebendaan.
“Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[*] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[**].” (QS. Ash – Shaaffat : 105-107)
[*] Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.
[**] Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

PERINTAH PENYEMBELIAHAN DIBAKUKAN
Dari ketauladanan Nabi Ibrahim, perintah penyembelihan dilanjutkan untuk umat kemudian. Qurban merupakan tanda kecintaan kepada Allah. Apapun yang menjadi kecintaan, bila perintah Allah dating, maka harus diutamakan. Walau nafsu terasa berat untuk melaksanakan. Nafsu kebendaan perlu ditekan dan dikendalikan agar jiwa menjadi sehat dan tanggap pada lingkungan.
“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian, (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".”
(QS. Ash – Shaaffat : 108-109)
Pada ayat pembuka jelas Allah mengingatkan, betapa banyak kenikmatan dicurahkan oleh Allah Yang Maha Rohman, tiada terbilang dan sulit diperhitungkan. Maka perintah sholat dan berqurbanpun difirmankan seiring sejalan. Ini artinya bila sholat sudah ditunaikan, ia harus sanggup dan mengiringinya dengan melepaskan kekikiran / kebatilan yang merupakan penyakit jiwa yang dikendalikan setan. Penyakit yang sangat merugikan bagi kehidupan insane, sehingga jiwanya terasa sempit dan tertekan karena larut dalam kekikiran.

ANCAMAN BAGI YANG TIDAK BERQURBAN
Begitu sinisnya Nabi SAW terhadap orang yang mampu namun tak melaksanakan Qurban. Sehingga beliau mengecam dan melarang untuk mendekati musholla. Ini pertanda beliau SAW dangat tidak suka kepada orang berjiwa bahil alias terlampau cinta pada harta.
Dari Abu Hurairah ra katanya : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mampu berqurban, tetapi tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati mushollaku”.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Hakim)

QURBAN DISYARIATKAN TIAP TAHUN
Ada yang salah pengertian dikira qurban hanya diperintahkan satu kali seumur hidup. Ini pemahaman yang perlu diluruskan. Qurban disyariatkan tiap tahun bagi yang mampu, karena ia merupakan rangkaian peribadatan Idul Adha.
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan siapa yang menyembelih setelah sholat dan dua khutbah, sungguh ibadahnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah kaum muslimin”
(HR. Bukhori dan Muslim)

SEEKOR KAMBING UNTUK SEKELUARGA
“Pada Zaman Rasulullah orang berqurban dengan seekor domba untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya. Mereka memakan dan mereka berikan kepada orang lain sampai manusia merasa senang (lega), sehingga mereka menjadi seperti yang kau lihat.”
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Jadi Qurban secara urunan yang dilaksanakan pada murid disekolahan pada hakekatnya bukan qurban sebenarnya. Namun ini baik dalam rangkah mendidik anak – anak agar kelak ingat dan dapat melaksanakan Qurban.


SATU EKOR SAPI UNTUK 7 ORANG
Diriwayatkan oleh Jabir, berkata :
“Kami menyembelih Qurban bersama dengan Nabi di Hudaibiah, seekor untuk tujuh orang, begitu juga sapi” (HR. Muslim Abu daud dan At Trimidzi)

HEWAN QURBAN HARUS SEHAT TAK TERCELA
Qurban harus dilaksanakan secara sempurna, termasuk dalam memilih ternak Qurban.
Dari Barra’ bin Azib ra berkata, Rasulullah SAW berdiri diantara kami dan bersabda, “Empat jenis (binatang) yang tidak boleh dijadikan Qurban :
1. Yang buta sebelah matanya 2. Yang positif sakit 3. Yang positif pincang 4. Yang sudah tua dan sudah tiada bersumsum “
(HR. Ahmad dan Imam yang empat serta dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

ALLAH TIDAK BUTUH DAGING QURBAN NAMUN KETAQWAAN
Tuntunan agama islam berbeda dengan agama lain, Hasil Qurban tidak dipersembahkan kepada Tuhan, namun untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Disini kelebihan dari ajaran islam, bukti ketaqwaanlah yang jadi acuan.

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al – Hajj : 37 )

PUASA ARAFAH 9 DZULHIJJAH
Dalam rangkaian hari raya Qurban, ada tuntunan yang mengirinya yakni puasa arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Walaupun sunnah hukumnya mari menunaikannya, karena besar keutamaannya.

Dari Abi Qatadah, ia memberitakan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari arafah, meka beliau menjawab itu melebur dosa –dosa yang telah lalu dan yang akan datang. (HR. Muslim )

WAKTU PENYEMBELIAN
Pada umumnya banyak yang menyangka, bahwa waktu penyembelian hanya 10 Dzulhijjah, seusai sholat idul adha saja, Padahal masih ada waktu lagi yakni pada hari tasyrik : 11,12,13 Dzulhijjah. Semoga kita dikaruniai rizki oleh Allah agar dapat melaksanakan Qurban tiap tahun Amin

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Komentarnya