Tuesday, 8 December 2009

MANA YANG SALAFY ???



Salafi bukan Firqoh, melainkan manhaj bagi siapapun yang mengikuti Rasulullah SAW, sahabat, tabi’in, tabi’ut – tabi’in (salafus shalih) tapi ketika Salafi menjadi identitas suatu kelompok, mereka menebar fitnah, menyerang sesama Muslim seputar fiqih. Dakwah dan ukhuwah pun terganggu.

Perpecahan di kalangan mereka berkenaan dengan latar belakang pendidikan, siapa gurunya, kitab apa yang dibaca, dan dasar pemahaman agama yang mereka miliki. Ini semua memunculkan beberapa kelompok seperti, Salafi Haraki, Salafi Yamani, Salafi Sururi dan lainnya.

Kendati Salafi bukan aliran sesat. Ketua MUI Pusat KH. Ma’ruf Amien menasehati aktivis Salafi, agar merubah cara dakwahnya menjadi lebih baik, dan memperbaiki sifat ananiyah madzhabiyah yang menganggap diri-kelompoknya paling benar dan mencela golongan lain yang menurutnya salah. “Padahal, jika masih dalam wilayah ikhtilaf, tidak boleh asal menyalahkan. Berbeda dengan Ahmadiyah yang sudah jelas-jelas menyimpang, karena sudah menyangkut prinsip(Aqidah).”


Lebih lanjut, KH.Ma’ruf Amien mengatakan, penyerangan warga terhadap jama’ah Salafi, terjadi akibat sifat egoisme kelompok ini yang suka menyalahkan golongan lain yang berbeda pandangan. “Kelompok ini tidak mau toleransi dengan pemahaman yang berbeda dengan mazhab mereka, sehingga menyulut kemarahan warga.”

Anehnya, ketika (ulama) Salafi dikritik gerakan Islam lain kerena hujjahnya, mereka tidak rela, bahkan menyerang balik habis-habisan para pengkritiknya. Seabreg kecaman pun tertuju kepada Salafi, ketika kelompok ini anti bicara politik, tidak peka terhadap penderitaan kaum Muslimin, fanatik kepada para syaikhnya, keras menghukumi saudaranya sendiri. Sementara pemurtadan dibiarkan merajalela.

Salafi acapkali mencela ulama seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha, Hasan Al – Banna, Taqiyuddin An-Nabhani, Sayyid Qutub, Ahmad Yasin, ‘Aidh al Qarni, Yusuf al – Qaradhawi dan sebagainya. Sementara gerakan Islam yang diserang Salafi diantaranya : Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir,FIS Al-Jazaer, tak terkecuali Persis, Muhammadiyah, NU, Majelis Mujahidin, DDII dan sebagainya.

Yang lebih menyakitkan adalah. Disaat warga Gaza dibantai Zionis Israel, ulama Salafi asal Saudi, Syaikh Shalih Al Luhaidan melarang umat berdemo. Bahkan menyebut pendemo itu sebagai khawarij. “Demontrasi yang terjadi di jalanan Arab untuk membela warga Gaza termasuk membuat fasad fi Al Ardhi alias kerusakan di muka bumi” kata Syaikh Shalih.

Sebelumnya, Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani(ulama Salafi) mengeluarkan fatwa agas kaum Muslimin meninggalkan bumi Palestina. Fatwa ini menuai kontroversi di tengah kaum Muslimin.

Jadi jelas manakah salafy yang orisinil dengan salafy bajakan...kesimpulan nya terserah pembaca. 


0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Komentarnya