Tuesday 16 June 2009

Bila Doamu tak Kunjung Dikabul, Maka Introspeksi Kedalam donk.....(1)

Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai dengan kerendahan hati, kekhusyukan, dan keyakinan yang baik untuk mendapatkan suatu kebaikan, keselamatan, keberkahan dan keutamaan yang ada disisi Allah Azza wa Jalla.

Seiring dengan perkembangan zaman, lebih – lebih pada saat manusia dihadapkan pada situasi dan kondisi yang serba sulit, tidak sedikit orang yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan jalan keluar, kekuatan diatas kemampuan dirinya agar dengan mudah meraih segala harapan dan impian serta terlepas dari ujian hidup dan kehidupan. Mereka meminta kepada tuhan – tuhan yang lain selain Allah ash Shamad. Bahkan, pengagungan mereka terhadap Allah yang telah menciptakannya dan tidak pernah berhenti memberikan kenikmatan kepada seluruh makhluk-Nya.

Sungguh sangat ironis sekali, orang yang mengaku beriman kepada Allah, namun dalam praktiknya ia meminta dan memohon kepada selain Allah, bahkan disadari ataupun tidak mereka telah melakukaan kesesatan yang teramat jauh pentunjuk- Nya.

Seseorang tidak akan mampu melaksanakan ketaatan, berkata benar, berlindung, dan berdoa kepada Allah dengan sempurna, kecuali dengan landasan keimanan dan ketaqwaan. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya :


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. Al Ahzab (33) ayat 70 - 71)

Bermula dari keimanan inilah, seluruh aktivitas hidup dan kehidupan manusia senantiasa bertaburan dengan do’a. sebagaimana aktivitas Rasulullah Muhammad saw. Dari bangun tidur hingga tidur lagi senantiasa diiringi dengan berdoa kepada Allah swt.

Hati seseorang yang beriman hendaklah selalu terang dengan cahaya Allah dan senantiasa disinari dengan dzikrullah serta doa. Seluruh eksistensi diri tunduk dan patuh dengan ajaran – ajaran Rabbnya. Pribadi yang seperti ini bagaikan “masjid” karena ia menjadi wadah dzikrullah, dimakmurkan dengan bacaan dan amalan al – Quran, ditegakkan dengan hokum – hukum Allah, dan dihiasi dengan taburan doa - doa. Pribadi seperti inilah yang bakal mendapat penjagaan dan pemeliharaan dari Allah sehingga terhindar dari berbagai godaan duniawi, manusia, setan, dan hawa nafsu. Sebaliknya, hati yang didalamnya tidak digunakan untuk berdzikir kepada Allah, membaca dan mengamalkan al – Quran serta sepi dari alunan doa – doa, maka inilah pribadi yang rapuh. Didalamnya penuh dengan bisikan – bisikan mata hati penghuninya dari cahaya kebenaran dan keselamatan.

Doa adalah senjata seorang beriman………bersambung insyaAllah.


0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Komentarnya