Tuesday 23 June 2009

“Profesional Itu Tuntunan Islam”

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu(kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi

QS. Al- Qoshos(28) ayat : 77

“Jangan melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi” sangat jelas bukan, bahwa Allah menghendaki hamba – Nya yang berislam agar jangan hanya mengharapkan syurga di akhirat kelak. Tapi juga mengambil bagian dari kesejahteraan hidup didunia. Salah satu diantaranya tentu saja soal kecukupan pemilikan materi.

Sementara kita tahu untuk memperoleh materi berkecukupan, diperlukan dukungan ilmu yang memadai. Tanpa ilmu yang produktivitas karya akan rendah. Tanpa produktivitas, maka mustahil akan memperoleh penghasilan yang memadai. Pedagang misalnya. Maka mesti menguasi ilmu dan seni berdagang, sehingga dagangannya bisa laku. Pebisnis juga perlu dukungan ilmu. Tanpa ilmu bisnisnya akan sulit untuk berkembang. Untuk menjadi professional yang ahli dalam bidangnya, tentu mempersyaratkan dukungan penguasaan ilmu yang memadai. Demikian seterusnya untuk jenis pekerjaan apapun. Tanpa dukungan ilmu dan keahlian, maka ummat islam hanya akan menjadi bagian – bagian tidak penting dari roda perputaran ekonomi.

Seperti menjadi buruh di pabrik – pabrik. Tentu saja ilmu dan seni dalam dunia kerja yang dimaksudkan disini tidak selalu identik dengan ilmu yang diperoleh dilingkungan pendidikan formal.

Tentu saja kita mesti mengingatkan diri sendiri agar tidak memahami firman Allah di atas dengan sepotong – sepotong . Spirit untuk meraih kesejahteraan akhirat dan duniawi harus menjadi satu paket. Dan spirit meraih impian kesejahteraan akhirat harus didahulukan, dinomor-satukan. Jangan dibalik – balik menjadi kesejahteraan dunia yan utama, lalu akhirat menjadi nomor dua.

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh – sungguh (urusan yang lain) ”

(QS. Alam Nasyrah (94) ayat : 7)

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Komentarnya