Tuesday 23 June 2009

Adab – adab Mencari Ilmu

***** Ikhlas *****
Sabda Rosulullah SAW, “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya….”(Riwayat Bukhari)

Imam Nawawi menyatakan, para ulama memiliki kebiasaan menulis Hadist ini di awal pembahasan, guna mengangatkan para pencari ilmu agar meluruskan niat mereka sebelum menelaah kitab.

*****Mengutamakan Yang Wajib*****
Hendaknya penuntut ilmu mengutamakan ilmu yang hukumnya fardhu a’in untuk dipelajari terlebih dahulu, semisal masalah akidah, halal – haram, dan kewajiban yang dibebankan kepada Muslim, maupun larangannya.

Setelah mempelajari yang fardhu a’in, boleh mempelajari ilmu-ilmu yang fardhu kifayah, seperti menghafal Al-Quran dan Hadist, Nahwu, Ushul Fiqih, yang bersifat sunnah, seperti salah satu cabang ilmu secara mendalam.

*****Meninggalkan Yang Tidak Bermanfaat*****
Tidak semua ilmu boleh dipelajari, karena ada ilmu- ilmu yang tidak bermanfaat. Bahkan ada ilmu yang bisa menjerumuskan orang yang mempelajarinya kepada keburukan, misalnya ilmu sihir. Sebab, bisa menjadi jalan menuju kekufuran.

*****Menghormati Ulama*****
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menyakiti waliku, maka Aku telah mengumandangkan perang kepadanya” (HR. Bukhari)

Imam Syafi’i dan Abu Hanifah menafsirkan yang dimaksud wali dalam Hadist itu adalah para ulama. Sehingga jangan sampai seorang penuntut ilmu melecehkan mereka, karena perbuatan itu mengundang murka Allah SWT.

*****Tidak Malu*****
Sifat malu dan gengsi bisa menjadi penghalang seseorang untuk memperoleh ilmu. Karena itu, para ulama menasihati agar kedua sifat itu ditinggalkan, hingga pengetahuan yang bermanfaat bisa di dapat.

*****Memanfaatkan Waktu*****
Hendaknya pencari ilmu tidak menyia-nyiakan waktu hingga terlewatkan kesempatan belajar. Ulama besar seperti Imam Bukhari, bisa dijadikan contoh dalam hal ini. Diriwayatkan bahwa beliau menyalakan lentera lebih dari 20 kali dalam semalam untuk menyalin Hadist yang telah beliau peroleh. Artinya, beliau amat menghargai waktu, malam hari pun tidak beliau lewatkan kecuali untuk menimba ilmu.

*****Bermujahadah*****
Para ulama terdahulu tidak bersantai-santai dalam mencari ilmu. Tentu, kalau seorang Muslim menginginkan memiliki ilmu sebagaimana ilmu yang mereka miliki, maka harus bersungguh-sungguh, seperti kesungguhan yang telah mereka lakukan.

Ada yang mengatakan kepada Imam Ahmad saat beliau terlihat tidak kenal lelah dalam mencari ilmu, “Apakah engkau tidak Istirahat?” Beliau hanya mengatakan, “Istirahat hanya di Surga”

*****Menghidari Maksiat*****
Bagi para pencari ilmu, nasihat Imam Al-Waqi’ kepada Imam As Syafi’i mengenai sulitnya menghafal amatlah berharga. Imam Al – Waqi’ menjelaskan bahwa ilmu adalah cahaya dari Allah SWT, sehingga tidak akan pernah bersatu dengan jiwa yang suka bermaksiat.

*****Mengamalkan Ilmu****
Setiap ilmu yang dipelajari harus diamalkan. Para pencari ilmu hendaklah bersegerah mengamalkan apa yang telah is ketahui dan pahami, jika hal itu berkenaan dengan amalan – amalan yang bisa segera dikerjakan. Ali bin Abi Thalib Ra. Mengatakan , “Wahai pembawa ilmu, beramallah dengan ilmu itu, barangsiapa yang sesuai antara ilmu dan amalannya, maka mereka akan selalu lurus” (Riwayat Ad Darimi.)

****Thoriq/ Suara Hidayatullah

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Komentarnya